REGULATEN AGENT BANDARA SOETTA HARUS DITERTIBKAN




Kinerja PT Angkasa Pura II yang mengelola Bandara Soekarno-Hatta dinilai memuaskan oleh publik. Namun, jasa pengiriman kargo yang menggunakan sistem regulated agent (RA) masih mendapat catatan khusus.

Demikian hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Development Monitoring tentang pelayanan penumpang jasa penerbangan di Bandara Soekarno Hatta.

Survei yang bertema "Pengaruh Revolusi Mental di Angkasa Pura terhadap Pelayanan kepada Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta" digelar pada 29 Oktober-12 November 2015.

Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring, Widodo Tri Sektianto, memaparkan penilaian publik yang menunjukkan kepuasan terhadap pelayanan penumpang oleh Angkasa Pura II.

“Dari hasil pendapat publik pelayanan terkait akses menuju dan dari Bandara Soekarno-Hatta cukup mudah tergambar dari jawaban responden 81,2 persen mengatakan mudah sisanya tidak menjawab," ujar Widodo dalam siaran pers pada Sabtu, (21/11/2015).

Dari sisi fasilitas di Bandara Soekarno-Hatta, perparkiran 83,2 persen tertib, aman, dan teratur. Kecepatan dan ketepatan saat check in 74,8 persen mengatakan lancar dan tertib.

Terkait kecepatan dan ketepatan dalam penanganan bagasi, khususnya yang terkait dengan keterlambatan dan kehilangan bagasi di bandara, 81,6 persen penumpang puas dan 18,4 persen tidak puas dan sering hilang bagasinya.

“Kebersihan di Bandara Soekarno-Hatta seperti ruang tunggu di dalam bandara, toilet, ruang antar jemput penumpang, area food court, area parkir, keberadaan petugas kebersihan, 78,4 persen mengatakan memuaskan," tutur dia.

Lalu, 15 persen mengatakan harus lebih ditingkatkan dan hampir 88,3 persen penumpang merasa nyaman jika berangkat dan tiba dari Soekarno-Hatta.

Terkait pelayanan imigrasi dan bea cukai di Bandara Soekarno-Hatta, 56,3 persen cukup cepat serta teliti. Sementara 33,7 persen mengatakan lambat dan kadang petugas imigrasi kurang teliti.

“Hasil jajak pendapat IDM menyimpulkan bahwa pengelola Bandara Soekarno-Hatta oleh PT Angkasa Pura II sudah sangat baik akibat adanya program revolusi mental. Namun harus terus ditingkatkan pelayanannya sejalan dengan makin tingginya harapan konsumen jasa penerbangan,” ujar dia.

Sementara terkait pengiriman kargo dengan sistem RA yang mendapat catatan khusus, menurut Widodo, ada beberapa hal indikatornya.

Dari hasil wawancara dengan pengguna, RA ini memakan waktu yang lama dan tidak efektif. Pasalnya, ada RA yang tidak memiliki gudang di area bandara. Belum lagi kapasitas yang belum mampu menampung pergerakan sekitar 970 ton/hari.

“Proses X-ray (penyinaran X) selama ini sudah dipegang oleh Avsec Angkasa Pura membutuhkan waktu 1 jam. Dengan adanya sistem RA ini membutuhkan waktu sampai 7 jam," kata dia. Itu karena proses X-ray berada jauh di luar area bandara sehingga menyebabkan menyebabkan paket kiriman menumpuk.

Sementara dari sisi keamanan, lokasi RA yang cukup jauh dari Bandara Soekarno-Hatta dinilai riskan. Baik terkait kargo yang dikirim ataupun rawan ditukarnya kargo yang dikirim dengan kargo terlarang undang-undang seperti narkoba ataupun bahan peledak.

“IDM menyarankan PT Angkasa Pura II untuk bisa menertibakan masalah penumpukan dan pengurusan kargo oleh RA swasta. Juga mengusulkan kepada Pemerintah sebagai regulator untuk membuat peraturan bahwa lokasi RA swasta harus di area Soekarno-Hatta dan punya fasilitas gudang di bandara,” kata dia.

Survei dilakukan dengan mengumpulkan data kualitatif untuk mengetahui jenis pelayanan yang diinginkan oleh pengguna jasa bandar udara. Mekanisme survei dengan melakukan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap para pelanggan Bandara Soekarno–Hatta di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II.

Untuk pengumpulan data kuantitatif dilakukan menggunakan kuisioner yang disebarkan ke pengguna Bandara Soekarno-Hatta di bawah pengelolaan secara proposional dengan metode penarikan sample secara multistage random sampling.

Jumlah sampel yakni 1.209 penumpang dari 5.090.896 penumpang setiap tahunnya yang melalui Bandara Soekarno-Hatta dengan tingkat kepercayaan 98 persen dan margin of error 2,8 persen. (Amaliya/A-89) PR
Share this article :
 
Support : Creating Website | Mantika Template | Fans Page
Copyright © 2011. PT Rush Cargo Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by BDSL Group Published by BDSLcom Template
Proudly powered by Blogger