PENERBANGAN DI SOEKARNO HATTA AKAN DIPANGKAS










Sebagai 'gerbang' bagi Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, sudah overkapasitas. Lantaran itu, Kementerian Perhubungan berencana memangkas pergerakan pesawat di bandara tersebut menjadi 62 pergerakan per jam dari sebelumnya 72 pergerakan per jam.

Kepala Seksi Pelayanan Lalu Lintas Penerbangan Kemenhub Ferdinan Nurdin mengungkapkan alasan utama pemangkasan pergerakan pesawat itu ialah faktor keselamatan penerbangan. Ia menyebut salah satu hal yang menjadi perhatian ialah petugas air traffic controller (ATC) yang telah mengalami ketegangan (stres) akibat beban kerja menangani 72 pergerakan pesawat per jam.

"Jadi akan kita decrease jadi 62 pergerakan pesawat per jam," kata Ferdinan di sela-sela Seminar Dinamika Pelayanan Lalu Lintas Udara di Indonesia, kemarin. Selain faktor stres petugas ATC, ia mengungkapkan fasilitas Bandara Soekarno-Hatta, seperti terminal, apron, dan taxiway, juga menjadi pertimbangan regulator untuk menurunkan pergerakan pesawat.

Pemangkasan pergerakan pesawat menjadi 62 per jam tersebut untuk menekan gangguan pada sektor penerbangan, serta menghindari insiden maupun kecelakaan pesawat. "Mungkin kami melihat supaya me-reduce hal-hal yang tidak diinginkan," kata Ferdinan.

Sebenarnya Bandara Soekarno-Hatta didesain hanya untuk menampung 19 juta-20 juta penumpang per tahun, tetapi kini sudah mencapai 59 juta-60 juta penumpang per tahun. Karena infrastruktur tidak memadai, sering kali terjadi keterlambatan.

Pengurangan pergerakan pesawat, kata Ferdinan, bertujuan membagi jadwal penerbangan secara merata di bandara itu. Ia menambahkan Kemenhub sedang berkoordinasi dengan pemangku kepentingan, terutama maskapai penerbangan dan operator penyelenggara bandara, soal wacana pemangkasan pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta. Pasalnya kebijakan itu membutuhkan komitmen. "Tahun ini kami optimistis (bisa diimplementasikan)," tukasnya.

Pengurangan pergerakan pesawat akan bersinergi dengan operasional bandara, baik dari maupun ke Bandara Soekarno-Hatta, juga jam operasional, sumber daya manusia, dan fasilitasnya. Sebaliknya, Senior Manager Air Traffic Flow Management (ATFM) and Air Traffic Service (ATS) Airnav Indonesia Endaryono mengaku layanan petugas ATC yang menangani pergerakan pesawat 72 per jam di Bandara Soekarno-Hatta masih normal. "Kami sih nanti mengikuti regulasi yang akan dibuat," ujarnya.

Permainan slot

Pengamat penerbangan Ruth Hanna Simatupang menyambut positif rencana pemangkasan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta. Apalagi, kata dia, selama ini jadwal penerbangan di bandara itu menjadi 'permainan' karyawan Kemenhub dan operator penerbangan untuk mengisi slot penerbangan saat prime time.

Dikatakan, Menteri Perhubungan ataupun pejabat Kemenhub yang bertugas di Direktorat Angkutan Udara telah mengetahui modus operandi tersebut. "Jadi rencana pemangkasan itu sudah benar," ujarnya, kemarin.

Selain pengurangan pergerakan pesawat, Ruth mengusulkan Kemenhub menertibkan maskapai penerbangan yang ingin menambah kepemilikan pesawat. Pasalnya operator penerbangan akan menuntut rute, slot, dan jadwal penerbangan, sedangkan kemampuan bandara masih terbatas.

Vice President Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk (persero) Benny S Butarbutar mengatakan pemangkasan pergerakan pesawat yang berdampak pada pemindahan jadwal penerbangan akan menganggu bisnis maskapai penerbangan karena perseroan sudah menyusun rencana kerja.

Sumber : Media Indonesia
Share this article :
 
Support : Creating Website | Mantika Template | Fans Page
Copyright © 2011. PT Rush Cargo Nusantara - All Rights Reserved
Template Created by BDSL Group Published by BDSLcom Template
Proudly powered by Blogger