Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai sempat ditutup sekitar 1,5 jam akibat hujan lebat diserta angin kencang yang mengguyur Bali sejak pagi tadi, Rabu (3/2). Selain itu, sejumlah lalulintas di Kota Denpasar, Kuta, Seminyak macet total.
General Manager PT Angkasa Pura I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo membenarkan jika bandara sempat ditutup. "Tadi ditutup mulai pukul 11.30 WITA hingga pukul 13.00 Wita," kata Trikora.
Ia menjelaskan, lantaran hujan lebat, maka jarak pandang hanya mencapai di bawah 300 meter. Tentu saja hal itu membahayakan bagi penerbangan. "Tadi kita tutup karena jarak pandang di bawah 300 meter," ungkapnya.
Jarak pandang yang tertutup bukan karena kabut tetapi karena hujan begitu deras sehingga menyulitkan pilot untuk melihat runway.
Saat ini, bandara sudah kembali dibuka meski hujan deras masih mengguyur. "Sudah dibuka kembali karena jarak pandang sekarang sekitar 2.000 meter," tutup dia.
Namun ia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan jika sejumlah penerbangan akan ditutup kembali jika situasi dan kondisinya tidak memungkinkan. "Kalau hujan terus lebat seperti ini, dan membuat jarak pandang semakin sempit maka kita akan tutup lagi. Kita hanya ingin meminimalisir risiko yang ada," ujarnya.
Sementara di Kota Denpasar, hampir seluruh ruas jalan besar ditutupi banjir. Akibatnya, kemacetan terjadi dimana-mana. Kemacetan terjadi karena memang kendaraanya diperlambat untuk menghormati sesama pengguna jalan, tetapi juga di beberapa ruas jalan ada yang dialihkan untuk menghindari banjir.
"Memang sebenarnya tidak bisa disebut banjir, karena saat hujan berhenti luapan air juga berhenti," ujar Kepala Pusat Pengendali Operasi BPBD Bali I Gede Jaya Serataberana saat dikonfirmasi. (X-11)
Sumber : MEDIAINDONESIA.COM
